Panduan Lengkap Memasak Pempek. Oktober 2025, Pempek Palembang lagi naik daun sebagai tren kuliner fusion yang bikin pecinta makanan Indonesia kegilaan. Dari Pempek Sambal yang dijual Rp2.000 per porsi di pinggir jalan Palembang hingga Pempek Tumpah yang viral di TikTok, camilan ikan-tepung ini tak lagi sekadar oleh-oleh Sumatera Selatan—ia jadi ikon modern yang dicampur rasa internasional seperti pizza atau burger. Bayangkan gigitan kenyal disiram cuko pedas manis, lengkap dengan otak-otak pembuka. Di tengah festival kuliner lintas Sumatera seperti Euphoria Pempek di Green Sedayu Mall Mei lalu, panduan lengkap ini hadir buat Anda yang ingin coba di rumah. Tak perlu pro, cukup bahan segar dan kesabaran untuk hasil dos kenyal atau kapal selam gurih. Mari kita kupas dari akar hingga piring Anda. BERITA BOLA
Sejarah Masakan Ini: Panduan Lengkap Memasak Pempek
Pempek punya akar dalam sejarah perpaduan budaya di Palembang, lahir dari tangan perantau Tionghoa sekitar abad ke-16 saat Kerajaan Sriwijaya masih kuat. Awalnya disebut “kelesan”—dari kata Melayu yang artinya ditekan-tekan—kue ikan sederhana ini dibuat oleh buruh transmigran Jawa di perkebunan Belanda akhir abad ke-19. Mereka olah ikan tenggiri segar yang melimpah di Sungai Musi dengan tepung sagu, ciptakan tekstur kenyal yang tahan lama.
Penamaan “Pempek” muncul sekitar 1617, dari seorang pedagang Tionghoa bernama Apek yang jual keliling kota dengan perahu, panggilannya “Empek-Empek” yang melekat. Catatan koran Batavia 1896 sebut Pempek sebagai “kudapan eksotis berlubang”, tapi baru populer di 1916 saat dijajakan di Simpang Jalan Ambon, Medan—meski aslinya Palembang. Orang Belanda yang cicip langsung suka, sebut “empek” dari suara mengunyah kenyal. Pada era 1920-an, Pempek jadi makanan rumahan, sering disajikan saat Lebaran atau arisan, dengan varian seperti dos (silinder) atau lenjer (pita).
Pasca-kemerdekaan, Pempek berevolusi jadi simbol kebersamaan Sumatera, bahkan disebut di dokumen sejarah Sultan Mahmud Badaruddin II. Kini, di 2025, ia fusion dengan global: Pempek pizza di Jakarta atau tumpah viral di Palembang, tapi resep original tetep jaga esensi—ikan segar, cuko pedas, dan cerita perantauan yang manis-pahit.
Alat & Bahan Yang Digunakan Untuk Memasak Masakan Ini: Panduan Lengkap Memasak Pempek
Memasak Pempek dos—varian silinder tanpa isian yang ikonik—tak rumit, tapi butuh alat sederhana untuk tekstur kenyal. Alat wajib: panci besar untuk rebus, wajan anti lengket untuk goreng, mixer tangan atau food processor untuk haluskan ikan, saringan halus agar adonan bebas tulang, cetakan silinder kayu atau pipa PVC bersih (diameter 3-4 cm) untuk bentuk dos, dan termometer dapur opsional untuk cek suhu minyak 170°C. Tambahan: blender untuk cuko, dan loyang kukus jika mau varian kapal selam.
Bahan untuk 20-25 dos (porsi 4 orang): 500 gram ikan tenggiri segar (dihaluskan, tulang dibuang), 250 gram tepung sagu/tapioka (kunci kenyal), 100 gram tepung terigu protein sedang, 2 butir putih telur (untuk mengikat), 5 siung bawang putih dan 3 bawang merah (haluskan), 1 sendok teh garam, 1/2 sendok teh merica bubuk, 200 ml air es (agar kenyal). Untuk cuko: 200 gram gula merah, 100 ml cuka masak, 50 gram ebi kering (haluskan), 5 cabai rawit, 3 bawang putih, 1 tomat, dan 500 ml air. Total biaya Rp75.000, siap dalam 2 jam.
Pilih ikan segar: tenggiri atau gabus untuk rasa autentik, hindari beku agar adonan nggak bantat. Tepung sagu asli Palembang bikin lubang halus; gula merah Palembang untuk cuko manis pedas khas.
Panduan Lengkap Memasak Masakan Ini
Mulai haluskan ikan: cuci bersih, potong dadu, blender dengan es batu hingga halus seperti pasta (jangan tambah air banyak). Campur bumbu: haluskan bawang putih-merah, garam, merica, lalu aduk ke adonan ikan. Masukkan putih telur, tepung terigu, dan sagu sedikit demi sedikit sambil uleni hingga kalis (seperti adonan roti, 10 menit). Tambah air es jika kering, aduk rata—adonan harus lentur, nggak lengket tangan. Diamkan 30 menit di kulkas agar mengembang.
Bentuk dos: ambil adonan seukuran telur ayam, pipihkan, gulung silinder panjang 10 cm pakai cetakan kayu (oles minyak dulu). Rebus air mendidih di panci besar, masukkan dos satu per satu (jangan tumpuk). Masak 10-15 menit hingga mengapung dan matang—tanda: permukaan halus, nggak lengket. Angkat, tiriskan di air dingin sebentar agar kenyal. Untuk varian kapal selam, isi potongan telur ayam rebus sebelum gulung.
Goreng: panaskan minyak kelapa di wajan sedang (170°C), goreng dos hingga kuning keemasan (3-5 menit per sisi). Tiriskan di tisu dapur. Buat cuko: rebus gula merah, air, tomat, bawang, cabai, dan ebi halus hingga kental (15 menit), angkat, blender halus, saring, tambah cuka. Sajikan Pempek panas dengan cuko, timun iris, dan mie kuning—nikmati saat hangat agar kenyal maksimal.
Tips: Adonan terlalu basah? Tambah sagu. Ikan amis? Rendam garam 10 menit dulu. Untuk pemula, mulai dos kecil; simpan adonan di kulkas tahan 1 hari.
Kesimpulan
Pempek bukan sekadar makanan—ia warisan Palembang yang penuh cerita, dari kelesan perantau Tionghoa hingga tren fusion 2025 seperti sambal atau tumpah. Dengan panduan ini, dapur Anda bisa hasilkan dos kenyal autentik, lengkap cuko pedas yang bikin nagih. Di tengah hiruk-pikuk kuliner modern, Pempek ajarin kita hargai sederhana: ikan segar, tepung tepat, dan tangan sabar. Coba resep ini akhir pekan—siapa tahu, gigitan pertama bawa Anda ke Sungai Musi. Selamat memasak, dan semoga Pempek-mu bikin meja makan penuh tawa.